Seorang ahli fisika dari Prancis bernama
Gaston Plante pada tahun 1859 menemukan suatu alat yang dapat mengubah energi
kimia menjadi energi listik yaitu Aki. Aki atau Storage Battery adalah sebuah sel atau elemen sekunder dan
merupakan sumber arus listrik searah yang dapat mengubah energy kimia menjadi
energi listrik. Aki termasuk elemen elektrokimia yang dapat mempengaruhi zat
pereaksinya, sehingga disebut elemen sekunder. Kutub positif aki menggunakan
lempeng oksida dan kutub negatifnya menggunakan lempeng timbal sedangkan
larutan elektrolitnya adalah larutan asam sulfat.
Terdapat 5 jenis aki yakni aki basah, aki
hybrid, aki calcium, aki maintenance free, dan aki kering. Pada aki basah yang berisi cairan asam
sulfat (H2SO4) dan memiliki lubang dengan penutup
yang berfungsi untuk menambah air aki saat kekurangan akibat penguapan saat
terjadi reaksi kimia antara sel dan air aki. Sel-selnya menggunakan bahan
timbal (Pb). Aki
basah ini banyak digunakan oleh mobil dan motor.
Pada
aki
hybrid memiliki perbedaan pada material komponen sel aki dengan aki basah. Pada
aki hybrid, selnya menggunakan low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel
(-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang lebih baik
dari aki basah konvensional.
Pada aki kalsium, sel (+) maupun
sel (-) mengunakan material kalsium. Aki jenis ini memiliki kemampuan lebih
baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih kecil dibanding aki
basah konvensional.
Aki maintenance free (MF). Aki
jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis aki hybrid maupun aki kalsium. Aki
ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat penguapan air aki.
Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga kembali menjadi air
murni yang menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi
diperlukan pengisian air aki.
Dan
selanjutnya aki kering (aki tertutup). Sel pada aki jenis
ini terbuat dari bahan kalsium yang
disekat oleh jaring berisi bahan elektrolit berbentuk gel/selai dan dikemas dalam wadah tertutup rapat,
sehingga aki jenis ini dijuluki sebagai aki kering. Sifat elektrolit pada aki kering memiliki kecepatan
penyimpanan listrik yang lebih baik, karena sel terbuat dari bahan kalsium. Aki ini memiliki kemampuan penyimpanan
listrik yang jauh lebih baik karena mampu melakukan start saat didiamkan dalam
waktu cukup lama. Kemasannya yang tertutup rapat membuat aki jenis ini bebas
ditempatkan dengan berbagai posisi tanpa khawatir tumpah. Namun karena wadahnya
tertutup rapat pula aki seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi sehingga
dibutuhkan penyekat panas tambahan jika ia diletakkan di ruang mesin
B. Komponen-Komponen
pada Aki Kering dan Fungsinya
Aki (Sel penyimpan Timbal). Elektroda
dalam sel ini adalah kepingan campuran timbal-antimon. Anodenya diliputi dengan
logam timbal seperti bunga karang, katodenya dengan timbal dioksida yang
berwarna merah coklat. Elektrolitnya adalah larutan asam sulfat encer
(Petrucci, 1993).
Larutan elektrolit itu ditempatkan pada wadah atau bejana aki yang terbuat
dari bahan ebonit atau gelas. penyekat). Letak pelat positif dan negatif sangat
berdekatan tetapi dibuat untuk tidak saling menyentuh dengan adanya lapisan
pemisah yang berfungsi sebagai isolator.
Anode : lempeng logam Timbal
(Pb)
Katode : lempeng logam oksida
timbal (PbO2)
Elektrolit : larutan asam sulfat
encer (H2SO4)
Untuk mencegah terjadinya hubungan
pendek (korslet), maka lempeng anode dan katode dipisahkan oleh bahan isolasi. Kumpulan
anode dihubungkan bersama-sama, demikian pula kumpulan katode. Hubungan paralel
ini menambah luas elektrode yang kontak dengan larutan elektrolit dan menambah
kapasitas pengantar aliran dari sel itu. Sel-sel itu kemudian digabungkan satu
sama lain dalam bentuk deretan, + sampai -, untuk menghasilkan satu baterai
(Petrucci, 1993).
Komponen
Utama Dan Fungsi
1.
Pembatas
Dinding Sel
Pembatas
dinding sel dari sel-sel baterai, baik sel baterai positif maupun sel baterai
negatif dengan tujuan agar tidak terjadi hubungan singkat di antara
sel-sel baterai tersebut dan juga untuk menjembatani antara sel 1 hingga sel 6
yang mempunyai nilai tegangan masing-masing sel yaitu 2 Volt
2.
Kotak
Baterai
Kotak
baterai umumnya terbuat dari bahan karet atau plastik yang dikeraskan, kotak
ini di desain secara baik oleh pabrik pembuatnya dengan tujuan untuk melindungi
dan menghindari benturan atau gangguan yang datang dari luar baterai semisal
bentuk kejatuhan dari ketinggian secara tak sengaja, ataupun tertimpa sebuah
alat semacam dongkrak. namun demikian sbaik apapun kotak baterai ini di buat
terkadang mempunyai umur pemakaian yang tidak maksimal semisal ketika jatuh
dari ketinggian tertentu terkadang kotak baterai langsung pecah dan cairan
elektrolitnyapun langsung berhamburan.
3.
Terminal Baterai
Terminal
baterai berfungsi sebagai tempat mengikat kabel-kabel terminal baterai yang
akan menuju kepada terminal-terminal lain semisal terminal pada kunci kontak,
desain terminal baterai secara kasat mata tidak mempunyai perbedaan yang
berarti namun bila kita perhatikan secara seksama sebenarnya kedua terminal
tersebut mempunyai diameter yang berbeda antar terminal (+) dengan terminal
(-). umumnya perbedaan tersebut terletak pada terminal (+) yang mempunyai
diameter terminalnya lebih besar dari diameter terminal (-). Hal ini di desain
dengan sengaja dengan tujuan untuk menghindari kesalahan pemasangan oleh
teknisi mesin ketika melihat tanda-tanda (+) dan (-) yang tercetak dengan bentuk
reflika timbul pada baterai telah mengalami keruskan atau keausan.
4.
Tutup
Baterai
Tutup
baterai terbuat dari bahan plastik yang tahan panas dan zat kimia, pada bagian
bawahnya terdapat ulir yang akan terkait pada tutup kotak baterai dan berbentuk
segi empat memanjang sedangkan di bagian atas dari tutup baterai tersebut
terdapat lubang-lubang ventilasi.
5.
Lubang
Ventilasi
Lubang
ventilasi yang terdapat pada bagian atas dari kepala tutup baterai mempunyai
fungsi untuk membuang gas hasil destilasi cairan elektrolit ketika baterai di
berikan beban pemakaian tegangan listrik yang mengalir dalam
rangkaian-rangkaian seperti ; sistem starter, sistem pengapian maupun sistem
penerangan. mengingat gas yang keluar malalui tutup baterai sangat berbau,
jangan di hirup karena akan mengganggu kesehatan tubuh
6.
Tutup
Kotak Baterai
Tutup kotak
baterai berada di bagian atas yang menjadi penutup dari sebuah kotak baterai
yang berfungsi melindungi komponen-komponen baterai bagian dalam dari kejatuhan
partikel kotoran dan debu yang beterbangan di dalam bengkel ataupun cairan
pelumas yang tertumpah secara tidak sengaja oleh teknisi bengkel.
7.
Penghubung
Sel
Penghubung
sel berfungsi untuk menghubungkan sel-sel dari tiap-tiap sel baterai agar tiap
sel baterai saling bersinergi menjadi nilai tegangan yang maksimal.
Tiap-tiap sel yang saling dihubungkan mempunyai nilai 2 Volt bila setiap sel
dari tiap sel tersebut terdapat 6 berarti nilai tegangan dari baterai tersebut
kurang lebih 12 Volt.
8.
Pembatas
Antara
Pembatas
antara tutup kotak baterai dengan kotak baterai itu sendiri biasanya direkatkan
sangat kuat agar penutup baterai tidak lepas ketika di angkat atau dipindahkan
kedalam ruang mesin oleh teknisi bengkel. Hal ini memberikan kesan bahwa sistem
baterai didesain dengan keakuratan tinggi.
9.
Sel
(-)
Sel
baterai terdiri dari gabungan plat positif dan plat negatif yang disekatkan
oleh separator antara plat yang satu dengan plat yang lainnya, Jumlah dan
ukuran plat adalah dua faktor yang menentukan kapasitas amper-jam nominal dari
sel. Setiap grup plat positif dan setiap grup plat negatif masing-masing di
satukan oleh pemegang platnya sendiri. Pada setiap sel jumlah plat negatif
lebih banyak satu dari pada plat positif, sehingga sisi luar plat sel adalah
negatif.
10.
Sel
(+)
Bahan aktif plat (+) adalah timah
peroksida (simbol kimia PbO2) yang berbentuk kristal dengan butir-butir yang
sangat kecil dan berwarna kecoklat-coklatan.
11.
Alas
Baterai
Alas baterai mempunyai fungsi
sebagai kedudukan dan penumpu berat dari totalitas berat baterai, oleh karena
ketika membongkar atau memasang baterai hendaknya hati-hati agar kondisi
baterai tidak jatuh yang dapat menyebabkan pecah atau retak pada bagian alas
baterai sehingga cairan elektrolit pada baterai dapat merembes keluar (bocor
baterai).
12.
Separator
Bahan lembaran tipis yang
memisahkan antara plat (-) dan plat (+) yang mempunyai fungsi untuk mencegah
terjadinya kehilangan energi yang tersimpan, dibuatnya ruruk-rusuk pada sisi
permukaan plat (+) separattor bertujuan agar volume asam sulfat lebih banyak
beredar pada daerah permukaan plat (+) sehingga dapat meningkatkan efisiensi
dan fasilitas sirkulasi asam dalam sel. Terdapat bermacam-macam separator yaitu
; kayu, karet atau plastik yang berlubang, lembaran berlubang dari silica dan
fiber glass.
13. Ruang Endapan
Ruang
endapan merupakan ruang yang terdapat dibagian alas baterai yang berfungsi
untuk mengendapkan butiran-butiran atau serpihan-serpihan halus yang berasal
dari plat-plat baterai ketika baterai sedang di gunakan (di beri beban).
C. Reaksi
pada Aki Kering
Ada dua reaksi pada aki, yaitu
reaksi pengosongan dan reaksi pengisian. Reaksi pengosongan terjadi pada saat
aki digunakan. Reaksi pengisian terjadi pada saat aki diisi ulang. Persamaan
reaksi pengosongan aki adalah sebagai berikut
Anode : Pb(s) + HSO4-(aq) → PbSO4(s)
+ H+(aq) + 2e-
Katode : PbO2(s) + HSO4-(aq) + 3 H+(aq)
+ 2e- → PbSO4(s) + 2 H2O(l)
+
Redoks : Pb(s) + PbO2(s) + 2 HSO4-(aq)
+ PbSO4(s) + 2 H2O(l)
Berdasarkan reaksi itu tampak bahwa
anoda dan katoda berubah menjadi zat yang sama yaitu PbSO4 yang
mengendap dan menempel pada kedua elektroda. Akibatnya suatu saat permukaan
kedua elektroda tertutup secara merata oleh zat yang sama. Pada saat itu aki
tidak dapat digunakan dan perlu diisi kembali. Selain itu pada katoda terbentuk
air. Air itu akan mengikat H2SO4 selama reaksi
pengosongan berlangsung. Akibatnya kadar H2SO4 makin
berkurang. Berkurangnya kadar H2SO4 ditandai dengan
berkurangnya kerapatan larutan. Kerapatan larutan diukur dengan alat
hydrometer. Aki yang baru diisi memiliki kerapatan 1.25 – 1.30 gmL-1.
Jika kerapatan larutan kurang dari 1.25 gml-1 aki perlu diisi
kembali. Pengisian aki dilakukan dengan cara mengubah arah lairan electron pada
kedua elektroda. Anoda yang melepaskan electron (oksidasi) pada saat
pengosongan berubah menjadi menangkap electron (reduksi) pada saat pengisian.
Sebaliknya katode yang menangkap electron (reduksi) pada saat pengosongan
berubah menjadi melepaskan electron (oksidasi) pada saat pengisian. Untuk itu
elektroda Pb dihubungkan dengan kutub negative sumber arus sehingga PbSO4
yang melekat padanya tereduksi menjadi Pb. Seblaiknya elektroda PbO2
dihubungkan dengan kutub positif sumber arus sehingga PbSO4 yang
melekat padanya teroksidasi menjadi PbO2
Katode Pb :PbSO4(s)
+ H+(aq) + 2e- → Pb(s) + HSO4-(aq)
Anode PbO2 : PbSO4(s) + 2 H2O(l)
→ PbO2(s) + HSO4-(aq) + 3 H+(aq) +
2e-
+
Redoks : 2 PbSO4(s) + 2 H2O(l)
→ Pb(s) + PbO2(s) + 2 HSO4-(aq) + 2 H+ (aq)
Saat Baterai Mengeluarkan Arus:
a.
Oksigen (O)
pada pelat positif terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan
hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahan keduanya
bergabung/berubah menjadi air (H20).
b.
Asam (SO4) pada cairan elektrolit
bergabung dengan timah (Pb) di pelat positif maupun pelat negatif sehigga
menempel dikedua pelat tersebut.
Reaksi ini
akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam keadaan
discharge.
Pada saat
baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam melekat pada pelat-pelat
dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah dan hampir
melulu hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan
menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1
kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar
1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai
bisa diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan
alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di
bengkel aki (bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki ). Selain itu pada
saat baterai dalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari
air (H2O) dimana air ini bisa membeku, bak baterai pecah dan
pelat-pelat menjadi rusak.
Saat Baterai Menerima Arus
Baterai yang
menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas alias sedang diisi
dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif baterai dihubungkan
dengan arus listrik positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus listrik
negatif. Tegangan yang dialiri biasanya sama dengan tegangan total yang dimiliki
baterai, artinya baterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC, baterai 6 V dialiri
tegangan 6 V DC, dan dua baterai 12 V yang dihubungkan secara seri dialiri
tegangan 24 V DC (baterai yang duhubungkan seri total tegangannya adalah jumlah
dari masing-maing tegangan baterai: Voltase1 + Voltase2 = Voltasetotal). Hal
ini bisa ditemukan di bengkel aki dimana ada beberapa baterai yang duhubungkan
secara seri dan semuanya disetrum sekaligus. Berapa kuat arus (ampere) yang
harus dialiri bergantung juga dari kapasitas yang dimiliki baterai tersebut
(penjelasan tentang ini bisa ditemukan di bagian bawah).
Konsekuensinya,
proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses pengeluaran arus, yaitu :
a.
Oksigen (O)
dalam air (H2O) terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan
timah (Pb) pada pelat positif dan secara perlahan-lahan kembali menjadi oksida
timah colat (PbO2)
b.
Asam (SO4)
yang menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun negatif) terlepas dan
bergabung dengan hidrogen (H) pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit
dan kembali terbentuk menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai
cairan elektrolit. Akibatnya berat jenis cairan elektrolit bertambah menjadi
sekitar 1,285 (pada baterai yang terisi penuh).
E. Kegunaan Aki Kering
Kegunaan Aki Kering adalah sebagai berikut:
·
Sebagai alat penyedia arus listrik untuk
start mesin, penerangan, dan kelistrikan aksesoris mobil atau sepeda motor
seperti tape, alarm, klakson, lampu sein dll.
·
Menstabilkan tegangan dan memback up
alternator / dinamo isi bila tidak mampu memenuhi kelebihan beban lisrik yang
diperlukan kendaraan.
·
Dikendaraan keluaran terbaru, aki
berfungsi pula sebagai sumber arus listrik yang diperlukan oleh sistem jalannya
operasional komputer /ECU mobil atau sistem pengapian untuk busi sepeda motor,
artinya jika suplai lisrik dari aki terputus maka sistem dimobil dapat tidak
berfungsi atau motor tidak bisa hidup (stabil).
·
Sebagai alat untuk menghimpun daya
energi tenaga listrik, penghasil juga penyimpan daya energi listrik dari hasil
kimia.
·
Aki pada mobil difungsikan sebagai
penyuplai arus listrik untuk elektrik starter yang berguna menyalakan mobil,
menyalakan tv portable dan pemutar musik yang ada di dalam mobil, lampu, AC,
klakson, alarm dan eletrik windows.
·
Sesuai dengan fungsinya yang menyuplai
energi listrik, aki pada sepeda motor berguna sebagai penyuplai energi untuk
menyalakan lampu, klakson dan elektrik starter. Jenis-jenis tegangan aki yang
dipakai sepeda motor mempunyai tiga jenis yaitu aki dengan tegangan 12 volt, 9
volt, dan 6 volt.
·
Aki juga dapat dimanfaatkan sebagai
sumber listrik untuk menyalakan lampu ketika listrik di rumah padam. Cara
penggunaan aki sebagai sumber listrik yang bisa menyalakan lampu ini pun sangat
mudah. Penyambungan kabel dan lampu kecil sebagai penerangan dapat langsung dilakukan
pada aki, ketika terjadi pemadaman listrik oleh PLN.
F. Penyebab Aki Kering Rusak/ Soak
Penyebab Aki Kering Rusak/Soak
Aki kering maupun basah memiliki prinsip
kerja yang sama termasuk pengisian arusnya. Jadi substitusi dimungkinkan
terjadi namun perlu diperhatikan karakteristik dari peralatan yang
menggunakannya dan sistem yang ada.
Pelat-pelat baterai harus selalu terendam
cairan elektrolit, sebaiknya tinggi cairan elektrolit 4 - 10 mm diatas bagian
tertinggi dari pelat. Bila sebagian
pelat tidak terendam cairan elektrolit maka bagian pada pelat yang tidak
terendam tersebut akan
langsung berhubungan dengan udara akibatnya bagian tersebut akan rusak dan tak
dapat dipergunakan dalam suatu reaksi kimia yang diharapkan, contoh, sulfat
tidak bisa lagi menempel pada bagian dari pelat yang rusak, sebab itu bisa
ditemukan konsentrasi sulfat yang sangat tinggi dari ruang sel yang sebagian
pelatnya sudah rusak akibat sulfat yang sudah tidak bisa lagi bereaksi dengan
bagian yang rusak dari pelat. Makin besar ukuran pelat yang bersentuhan dengan
cairan elektrolit maka makin besar kapasitasnya; makin banyak pelat yang
bersentuhan dengan cairan elektrolit maka makin besar kapasitasnya.
Jadi untuk mendapatkan kapasitas yang besar
luas pelat dan banyaknya pelat haruslah ditingkatkan, dengan catatan bahwa
pelat haruslah terendam oleh cairan elektrolit.Oleh karena itu kita harus
memeriksa tinggi cairan elektrolit dalam baterai kendaraan bermotor setidaknya
1 bulan sekali (kalau perlu tiap 2 minggu sekali agar lebih aman) karena
senyawa dari cairan elektrolit bisa menguap terutama akibat panas yang terjadi
pada proses pengisian (charging), misalnya pengisianyang diberikan oleh
alternator.
Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh
overcharging, oleh karena itu bila berkurangnya elektrolit tidak wajar maka
periksa dan setel arus pengisian. Pemeriksaan berat jenis elektrolit aki
menggunakan alat hydrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit aki merupakan
salah satu metode untuk mengetahui kapasitas aki. Aki penuh pada suhu 20 ºC
mempunyai Bj 1,27-1,28, dan aki kosong mempunyai Bj 1,100 -1,130.
Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC. Spesifikasi berat jenis normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat pengukuran temperature elektrolit harus diamati.
Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC. Spesifikasi berat jenis normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat pengukuran temperature elektrolit harus diamati.
Bagaimana jika
cairan terlalu tinggi? Ini juga tidak baik
karena cairan elektrolit bisa tumpah melalui lubang-lubang sel (misalnya pada
saat terjadi pengisian) dan dapat merusak benda-benda yang ada disekitar
baterai akibat korosi, misalnya sepatu kabel, penyangga/dudukan baterai, dan
bodi kendaraan akan terkorosi, selain itu proses pendinginan dari panasnya
cairan elektrolit baterai oleh udara yang ada dalam sel tidak efisien akibat
kurangnya udara yang terdapat di dalam sel, dan juga asam sulfat akan berkurang
karena tumpah keluar; bila asam sulfat berkurang dari volume yang seharusnya
maka kapasitas baterai tidak akan maksimal karena proses kimia yang terjadi
tidak dalam keadaan optimal sehingga tenaga/kapasitas yang bisa diberikan akan
berkurang, yang sebelumnya bisa menyuplai -katakanlah- 7 ampere dalam satu jam
menjadi kurang dari 7 ampere dalam satu jam, yang sebelumnya bisa memberikan
pasokan tenaga sampai -katakanlah- 1 jam kini kurang dari 1 jam isi/tenaga
baterai sudah habis.
Makin rendah temperatur (makin dingin) maka
makin kecil kapasitas baterai saat digunakan karena reaksi kimia pada suhu yang
rendah makin lambat tidak peduli apakah arus yang digunakan tinggi atapun
rendah. Kapasitas baterai biasanya diukur pada suhu tertentu, biasanya 25
derajat Celcius.
Pengisian
baterai/Cas aki/Accu charging
Pengisian
arus dialirkan berlawanan dengan waktu pengeluaran isi yang berarti juga bahwa
beban aktif dan elektrolit diubah supaya energi kimia bateari mencapai
maksimum.
Ada tiga metode pengisian baterai:
1.
Pengisian perawatan (maintenance charging)
digunakan untuk mengimbangi kehilangan isi (self discharge), dilakukan
dengan arus rendah sebesar 1/1000dari kapasitas
baterai. Ini biasa dilakukan pada baterai tak terpakai untuk melawan proses
penyulfatan. Bila baterai memiliki kapasitas 45 Ah maka besarnya arus pengisian
perawatan adalah 45 mA (miliAmpere).
2.
Pengisian lambat (slow charging) adalah
suatu pengisian yang lebih normal. Arus pengisian harus sebesar 1/10 dari
kapasitas baterai. Bila baterai memiliki kapasitas 45 Ah maka besarnya arus
pengisian lambat adalah 4,5 A. Waktu pengisian ini bergantung pada kapasitas
baterai, keadaan baterai pada permulaan pengisian, dan besarnya arus pengisian.
Pengisian harus sampai gasnya mulai menguap dan berat jenis elektrolit tidak
bertambah walaupun pengisian terus dilakukan sampai 2 - 3 jam kemudian.
3.
Pengisian cepat (fast charging) dilakukan
pada arus yang besar yaitu mencapai 60 - 100 A pada waktu yang singkat
kira-kira 1 jam dimana baterai akan terisi sebesar tiga per empatnya. Fungsi
pengisian cepat adalah memberikan baterai suatu pengisian yang memungkinkannya
dapat menstarter motor yang selajutnya generator memberikan pengisian ke
baterai.
G. Perbedaan
Aki Kering dan Aki Basah
Sebagai
salah satu bagian terpenting dari sistem kelistrikan, aki tidak hanya menyimpan
namun juga menyalurkan listrik ke seluruh perangkat elektronik di mobil dan
motor. Lalu apa saja yang membedakan antara aki basah dan aki kering? Inilah
perbedaannya :
Aki Basah
·
Aki
jenis ini adalah yang paling umum dan sering dijumpai.
·
Umumnya
aki basah menggunakan wadah yang semi transparan, sehingga cairan yang terdapat
didalamnya dapat terlihat dengan jelas.
·
Cairan
elektrolit yang diisikan biasanya disebut air aki atau air zuur (untuk
aki baru), yang berfungsi untuk merendam sel-sel aki. Volume air aki tersebut
harus selalu berada diatas batas minimal agar dapat tetap merendam sel-sel yang
berada di dalam wadah tersebut. Jika volume air kurang dari batas minimal, maka
sel penyimpanan arus akan ter-oksidasi dan berkarat.
·
Aki
basah membutuhkan perawatan, artinya perlu meluangkan waktu secara rutin untuk
memeriksa ketinggian cairan dan memastikan bahwa cairan tersebut tetap berada
pada batas yang seharusnya
·
Aki
basah cenderung memiliki umur yang lebih panjang dibandingakan aki kering.
·
Harga
lebih terjangkau
Aki Kering
·
Aki
kering merupakan bentuk pengembangan dari aki basah yang penggunaannya kini
semakin populer.
·
Secara
fisik, perbedaannya dengan aki basah dapat dilihat melalui wadahnya yang
berwarna gelap atau tidak transparan
·
Aki
kering juga tidak memiliki lubang-lubang untuk mengisi air aki.
·
Cairan
yang terdapat didalamnya berwujud gel, yang digunakan sebagai pengganti cairan
elektrolit. Tingkat penguapan Gel ini sangat minim. Dan saat menguap, uap
tersebut tidak dibuang keluar, tetapi tetap tertampung didalam wadah, sehingga
volumenya tetap terjaga.
·
Tidak
membutuhkan perhatian khusus atau umumnya disebut Maintenance Free.
·
Aki
kering memiliki harga yang lebih mahal dan umur pemakaian yang relatif lebih
singkat
·
Kalau
memang sudah soak dan rusak harus ganti baru tidak bias diperbaiki, jika bias
kemungkinannya hanya untuk pemakaian sehari besoknya rusak lagi.
mantappp
BalasHapusSedikit menambah wawasan. Thanks
BalasHapusMbak, ini referensinya dari mana ya?
BalasHapusboleh juga
BalasHapusAki MF dg aki kering mestinya beda. Aki MF pk h2so4, aki keting pk gel.
BalasHapus