Kamis, 07 Mei 2015

Sel Aki Kering

5

A. Sejarah, Pengertian dan Jenis- jenis Aki

Seorang ahli fisika dari Prancis bernama Gaston Plante pada tahun 1859 menemukan suatu alat yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi listik yaitu Aki. Aki atau Storage Battery adalah sebuah sel atau elemen sekunder dan merupakan sumber arus listrik searah yang dapat mengubah energy kimia menjadi energi listrik. Aki termasuk elemen elektrokimia yang dapat mempengaruhi zat pereaksinya, sehingga disebut elemen sekunder. Kutub positif aki menggunakan lempeng oksida dan kutub negatifnya menggunakan lempeng timbal sedangkan larutan elektrolitnya adalah larutan asam sulfat.

Terdapat 5 jenis aki yakni aki basah, aki hybrid, aki calcium, aki maintenance free, dan aki kering. Pada aki basah yang berisi cairan asam sulfat (H2SO4) dan memiliki lubang dengan penutup yang berfungsi untuk menambah air aki saat kekurangan akibat penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel dan air aki. Sel-selnya menggunakan bahan timbal (Pb).  Aki basah ini banyak digunakan oleh mobil dan motor.

Pada aki hybrid memiliki perbedaan pada material komponen sel aki dengan aki basah. Pada aki hybrid, selnya menggunakan low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari aki basah konvensional.

Pada aki kalsium, sel (+) maupun sel (-) mengunakan material kalsium. Aki jenis ini memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih kecil dibanding aki basah konvensional.

Aki maintenance free (MF). Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis aki hybrid maupun aki kalsium. Aki ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat penguapan air aki. Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga kembali menjadi air murni yang menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air aki.

Dan selanjutnya aki kering (aki tertutup). Sel pada aki jenis ini  terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring berisi bahan elektrolit berbentuk gel/selai  dan dikemas dalam wadah tertutup rapat, sehingga aki jenis ini dijuluki sebagai aki kering.  Sifat elektrolit pada aki kering memiliki kecepatan penyimpanan listrik yang lebih baik, karena sel terbuat dari bahan kalsium.  Aki ini memiliki kemampuan penyimpanan listrik yang jauh lebih baik karena mampu melakukan start saat didiamkan dalam waktu cukup lama. Kemasannya yang tertutup rapat membuat aki jenis ini bebas ditempatkan dengan berbagai posisi tanpa khawatir tumpah. Namun karena wadahnya tertutup rapat pula aki seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan penyekat panas tambahan jika ia diletakkan di ruang mesin


B.    Komponen-Komponen pada Aki Kering dan Fungsinya

Aki (Sel penyimpan Timbal). Elektroda dalam sel ini adalah kepingan campuran timbal-antimon. Anodenya diliputi dengan logam timbal seperti bunga karang, katodenya dengan timbal dioksida yang berwarna merah coklat. Elektrolitnya adalah larutan asam sulfat encer (Petrucci, 1993).

Larutan elektrolit itu ditempatkan pada wadah atau bejana aki yang terbuat dari bahan ebonit atau gelas. penyekat). Letak pelat positif dan negatif sangat berdekatan tetapi dibuat untuk tidak saling menyentuh dengan adanya lapisan pemisah yang berfungsi sebagai isolator.
Anode      : lempeng logam Timbal (Pb)
Katode     : lempeng logam oksida timbal (PbO2)
Elektrolit : larutan asam sulfat encer (H2SO4)

Untuk mencegah terjadinya hubungan pendek (korslet), maka lempeng anode dan katode dipisahkan oleh bahan isolasi. Kumpulan anode dihubungkan bersama-sama, demikian pula kumpulan katode. Hubungan paralel ini menambah luas elektrode yang kontak dengan larutan elektrolit dan menambah kapasitas pengantar aliran dari sel itu. Sel-sel itu kemudian digabungkan satu sama lain dalam bentuk deretan, + sampai -, untuk menghasilkan satu baterai (Petrucci, 1993).
 
Komponen Utama Dan Fungsi 

1.         Pembatas Dinding Sel
Pembatas dinding sel dari sel-sel baterai, baik sel baterai positif maupun sel baterai negatif dengan tujuan  agar tidak terjadi hubungan singkat di antara sel-sel baterai tersebut dan juga untuk menjembatani antara sel 1 hingga sel 6 yang mempunyai nilai tegangan masing-masing sel yaitu 2 Volt
2.         Kotak Baterai
Kotak baterai umumnya terbuat dari bahan karet atau plastik yang dikeraskan, kotak ini di desain secara baik oleh pabrik pembuatnya dengan tujuan untuk melindungi dan menghindari benturan atau gangguan yang datang dari luar baterai semisal bentuk kejatuhan dari ketinggian secara tak sengaja, ataupun tertimpa sebuah alat semacam dongkrak. namun demikian sbaik apapun kotak baterai ini di buat terkadang mempunyai umur pemakaian yang tidak maksimal semisal ketika jatuh dari ketinggian tertentu terkadang kotak baterai langsung pecah dan cairan elektrolitnyapun langsung berhamburan.
3.         Terminal Baterai
Terminal baterai berfungsi sebagai tempat mengikat kabel-kabel terminal baterai yang akan menuju kepada terminal-terminal lain semisal terminal pada kunci kontak, desain terminal baterai secara kasat mata tidak mempunyai perbedaan yang berarti namun bila kita perhatikan secara seksama sebenarnya kedua terminal tersebut mempunyai diameter yang berbeda antar terminal (+) dengan terminal (-). umumnya perbedaan tersebut terletak pada terminal (+) yang mempunyai diameter terminalnya lebih besar dari diameter terminal (-). Hal ini di desain dengan sengaja dengan tujuan untuk menghindari kesalahan pemasangan oleh teknisi mesin ketika melihat tanda-tanda (+) dan (-) yang tercetak dengan bentuk reflika timbul pada baterai telah mengalami keruskan atau keausan.
4.         Tutup Baterai
Tutup baterai terbuat dari bahan plastik yang tahan panas dan zat kimia, pada bagian bawahnya terdapat ulir yang akan terkait pada tutup kotak baterai dan berbentuk segi empat memanjang sedangkan di bagian atas dari tutup baterai tersebut terdapat lubang-lubang ventilasi.
5.         Lubang Ventilasi
Lubang ventilasi yang terdapat pada bagian atas dari kepala tutup baterai mempunyai fungsi untuk membuang gas hasil destilasi cairan elektrolit ketika baterai di berikan beban pemakaian tegangan listrik yang mengalir dalam rangkaian-rangkaian seperti ; sistem starter, sistem pengapian maupun sistem penerangan. mengingat gas yang keluar malalui tutup baterai sangat berbau, jangan di hirup karena akan mengganggu kesehatan tubuh
6.         Tutup Kotak Baterai
       Tutup kotak baterai berada di bagian atas yang menjadi penutup dari sebuah kotak baterai yang berfungsi melindungi komponen-komponen baterai bagian dalam dari kejatuhan partikel kotoran dan debu yang beterbangan di dalam bengkel ataupun cairan pelumas yang tertumpah secara tidak sengaja oleh teknisi bengkel.
7.         Penghubung Sel
Penghubung sel berfungsi untuk menghubungkan sel-sel dari tiap-tiap sel baterai agar tiap sel baterai saling bersinergi  menjadi nilai tegangan yang maksimal. Tiap-tiap sel yang saling dihubungkan mempunyai nilai 2 Volt bila setiap sel dari tiap sel tersebut terdapat 6 berarti nilai tegangan dari baterai tersebut kurang lebih 12 Volt.
8.         Pembatas Antara
Pembatas antara tutup kotak baterai dengan kotak baterai itu sendiri biasanya direkatkan sangat kuat agar penutup baterai tidak lepas  ketika di angkat atau dipindahkan kedalam ruang mesin oleh teknisi bengkel. Hal ini memberikan kesan bahwa sistem baterai didesain dengan keakuratan tinggi.
9.         Sel (-)
Sel baterai terdiri dari gabungan plat positif dan plat negatif yang disekatkan oleh separator antara plat yang satu dengan plat yang lainnya, Jumlah dan ukuran plat adalah dua faktor yang menentukan kapasitas amper-jam nominal dari sel. Setiap grup plat positif dan setiap grup plat negatif masing-masing di satukan oleh pemegang platnya sendiri. Pada setiap sel jumlah plat negatif lebih banyak satu dari pada plat positif, sehingga sisi luar plat sel adalah negatif.
10.     Sel (+)
Bahan aktif plat (+) adalah timah peroksida (simbol kimia PbO2) yang berbentuk kristal dengan butir-butir yang sangat kecil dan berwarna kecoklat-coklatan.
11.     Alas Baterai
Alas baterai mempunyai fungsi sebagai kedudukan dan penumpu berat dari totalitas berat baterai, oleh karena ketika membongkar atau memasang baterai hendaknya hati-hati agar kondisi baterai tidak jatuh yang dapat menyebabkan pecah atau retak pada bagian alas baterai sehingga cairan elektrolit pada baterai dapat merembes keluar (bocor baterai).
12.     Separator
Bahan lembaran tipis yang memisahkan antara plat (-) dan plat (+) yang mempunyai fungsi untuk mencegah terjadinya kehilangan energi yang tersimpan, dibuatnya ruruk-rusuk pada sisi permukaan plat (+) separattor bertujuan agar volume asam sulfat lebih banyak beredar pada daerah permukaan plat (+) sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan fasilitas sirkulasi asam dalam sel. Terdapat bermacam-macam separator yaitu ; kayu, karet atau plastik yang berlubang, lembaran berlubang dari silica dan fiber glass.
13.     Ruang Endapan
Ruang endapan merupakan ruang yang terdapat dibagian alas baterai yang berfungsi untuk mengendapkan butiran-butiran atau serpihan-serpihan halus yang berasal dari plat-plat baterai ketika baterai sedang di gunakan (di beri beban).






C.  Reaksi pada Aki Kering

Ada dua reaksi pada aki, yaitu reaksi pengosongan dan reaksi pengisian. Reaksi pengosongan terjadi pada saat aki digunakan. Reaksi pengisian terjadi pada saat aki diisi ulang. Persamaan reaksi pengosongan aki adalah sebagai berikut
Anode      : Pb(s) + HSO4-(aq) → PbSO4(s) + H+(aq) + 2e-
Katode     : PbO2(s) + HSO4-(aq) + 3 H+(aq) + 2e- → PbSO4(s) + 2 H2O(l)
       +
Redoks     : Pb(s) + PbO2(s) + 2 HSO4-(aq) + PbSO4(s) + 2 H2O(l)

Berdasarkan reaksi itu tampak bahwa anoda dan katoda berubah menjadi zat yang sama yaitu PbSO4 yang mengendap dan menempel pada kedua elektroda. Akibatnya suatu saat permukaan kedua elektroda tertutup secara merata oleh zat yang sama. Pada saat itu aki tidak dapat digunakan dan perlu diisi kembali. Selain itu pada katoda terbentuk air. Air itu akan mengikat H2SO selama reaksi pengosongan berlangsung. Akibatnya kadar H2SO makin berkurang. Berkurangnya kadar H2SO ditandai dengan berkurangnya kerapatan larutan. Kerapatan larutan diukur dengan alat hydrometer. Aki yang baru diisi memiliki kerapatan 1.25 – 1.30 gmL-1. Jika kerapatan larutan kurang dari 1.25 gml-1 aki perlu diisi kembali. Pengisian aki dilakukan dengan cara mengubah arah lairan electron pada kedua elektroda. Anoda yang melepaskan electron (oksidasi) pada saat pengosongan berubah menjadi menangkap electron (reduksi) pada saat pengisian. Sebaliknya katode yang menangkap electron (reduksi) pada saat pengosongan berubah menjadi melepaskan electron (oksidasi) pada saat pengisian. Untuk itu elektroda Pb dihubungkan dengan kutub negative sumber arus sehingga PbSO4 yang melekat padanya tereduksi menjadi Pb. Seblaiknya elektroda PbO2 dihubungkan dengan kutub positif sumber arus sehingga PbSO4 yang melekat padanya teroksidasi menjadi PbO­2
Katode Pb             :PbSO4(s) + H+(aq) + 2e- → Pb(s) + HSO4-(aq)
Anode PbO2             : PbSO4(s) + 2 H2O(l) → PbO2(s) + HSO4-(aq) + 3 H+(aq) + 2e-
  +
Redoks     : 2 PbSO4(s) + 2 H2O(l) → Pb(s) + PbO2(s) + 2 HSO4-(aq) + 2 H+ (aq)


D.  Cara Kerja Aki Kering

Saat Baterai Mengeluarkan Arus:
a.         Oksigen (O) pada pelat positif terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahan keduanya bergabung/berubah menjadi air (H20).
b.          Asam (SO4) pada cairan elektrolit bergabung dengan timah (Pb) di pelat positif maupun pelat negatif sehigga menempel dikedua pelat tersebut.
Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam keadaan discharge.

Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam melekat pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah dan hampir melulu hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai bisa diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di bengkel aki (bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki ). Selain itu pada saat baterai dalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O) dimana air ini bisa membeku, bak baterai pecah dan pelat-pelat menjadi rusak.

Saat Baterai Menerima Arus
Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas alias sedang diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif baterai dihubungkan dengan arus listrik positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus listrik negatif. Tegangan yang dialiri biasanya sama dengan tegangan total yang dimiliki baterai, artinya baterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC, baterai 6 V dialiri tegangan 6 V DC, dan dua baterai 12 V yang dihubungkan secara seri dialiri tegangan 24 V DC (baterai yang duhubungkan seri total tegangannya adalah jumlah dari masing-maing tegangan baterai: Voltase1 + Voltase2 = Voltasetotal). Hal ini bisa ditemukan di bengkel aki dimana ada beberapa baterai yang duhubungkan secara seri dan semuanya disetrum sekaligus. Berapa kuat arus (ampere) yang harus dialiri bergantung juga dari kapasitas yang dimiliki baterai tersebut (penjelasan tentang ini bisa ditemukan di bagian bawah).

Konsekuensinya, proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses pengeluaran arus, yaitu :
a.         Oksigen (O) dalam air (H2O) terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan timah (Pb) pada pelat positif dan secara perlahan-lahan kembali menjadi oksida timah colat (PbO2)
b.         Asam (SO4) yang menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun negatif) terlepas dan bergabung dengan hidrogen (H) pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit dan kembali terbentuk menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai cairan elektrolit. Akibatnya berat jenis cairan elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285 (pada baterai yang terisi penuh).


E.  Kegunaan Aki Kering

Kegunaan Aki Kering adalah sebagai berikut:
·           Sebagai alat penyedia arus listrik untuk start mesin, penerangan, dan kelistrikan aksesoris mobil atau sepeda motor seperti tape, alarm, klakson, lampu sein dll.
·           Menstabilkan tegangan dan memback up alternator / dinamo isi bila tidak mampu memenuhi kelebihan beban lisrik yang diperlukan kendaraan.
·           Dikendaraan keluaran terbaru, aki berfungsi pula sebagai sumber arus listrik yang diperlukan oleh sistem jalannya operasional komputer /ECU mobil atau sistem pengapian untuk busi sepeda motor, artinya jika suplai lisrik dari aki terputus maka sistem dimobil dapat tidak berfungsi atau motor tidak bisa hidup (stabil).
·           Sebagai alat untuk menghimpun daya energi tenaga listrik, penghasil juga penyimpan daya energi listrik dari hasil kimia.
·           Aki pada mobil difungsikan sebagai penyuplai arus listrik untuk elektrik starter yang berguna menyalakan mobil, menyalakan tv portable dan pemutar musik yang ada di dalam mobil, lampu, AC, klakson, alarm dan eletrik windows.
·           Sesuai dengan fungsinya yang menyuplai energi listrik, aki pada sepeda motor berguna sebagai penyuplai energi untuk menyalakan lampu, klakson dan elektrik starter. Jenis-jenis tegangan aki yang dipakai sepeda motor mempunyai tiga jenis yaitu aki dengan tegangan 12 volt, 9 volt, dan 6 volt.
·           Aki juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik untuk menyalakan lampu ketika listrik di rumah padam. Cara penggunaan aki sebagai sumber listrik yang bisa menyalakan lampu ini pun sangat mudah. Penyambungan kabel dan lampu kecil sebagai penerangan dapat langsung dilakukan pada aki, ketika terjadi pemadaman listrik oleh PLN.

F.    Penyebab Aki Kering Rusak/ Soak

Penyebab Aki Kering Rusak/Soak
Aki kering maupun basah memiliki prinsip kerja yang sama termasuk pengisian arusnya. Jadi substitusi dimungkinkan terjadi namun perlu diperhatikan karakteristik dari peralatan yang menggunakannya dan sistem yang ada.

Pelat-pelat baterai harus selalu terendam cairan elektrolit, sebaiknya tinggi cairan elektrolit 4 - 10 mm diatas bagian tertinggi dari pelat. Bila sebagian pelat tidak terendam cairan elektrolit maka bagian pada pelat yang tidak terendam tersebut akan langsung berhubungan dengan udara akibatnya bagian tersebut akan rusak dan tak dapat dipergunakan dalam suatu reaksi kimia yang diharapkan, contoh, sulfat tidak bisa lagi menempel pada bagian dari pelat yang rusak, sebab itu bisa ditemukan konsentrasi sulfat yang sangat tinggi dari ruang sel yang sebagian pelatnya sudah rusak akibat sulfat yang sudah tidak bisa lagi bereaksi dengan bagian yang rusak dari pelat. Makin besar ukuran pelat yang bersentuhan dengan cairan elektrolit maka makin besar kapasitasnya; makin banyak pelat yang bersentuhan dengan cairan elektrolit maka makin besar kapasitasnya.

Jadi untuk mendapatkan kapasitas yang besar luas pelat dan banyaknya pelat haruslah ditingkatkan, dengan catatan bahwa pelat haruslah terendam oleh cairan elektrolit.Oleh karena itu kita harus memeriksa tinggi cairan elektrolit dalam baterai kendaraan bermotor setidaknya 1 bulan sekali (kalau perlu tiap 2 minggu sekali agar lebih aman) karena senyawa dari cairan elektrolit bisa menguap terutama akibat panas yang terjadi pada proses pengisian (charging), misalnya pengisianyang diberikan oleh alternator.

Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena itu bila berkurangnya elektrolit tidak wajar maka periksa dan setel arus pengisian. Pemeriksaan berat jenis elektrolit aki menggunakan alat hydrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit aki merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas aki. Aki penuh pada suhu 20 ºC mempunyai Bj 1,27-1,28, dan aki kosong mempunyai Bj 1,100 -1,130.
Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC. Spesifikasi berat jenis normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat pengukuran temperature elektrolit harus diamati. 

Bagaimana jika cairan terlalu tinggi? Ini juga tidak baik karena cairan elektrolit bisa tumpah melalui lubang-lubang sel (misalnya pada saat terjadi pengisian) dan dapat merusak benda-benda yang ada disekitar baterai akibat korosi, misalnya sepatu kabel, penyangga/dudukan baterai, dan bodi kendaraan akan terkorosi, selain itu proses pendinginan dari panasnya cairan elektrolit baterai oleh udara yang ada dalam sel tidak efisien akibat kurangnya udara yang terdapat di dalam sel, dan juga asam sulfat akan berkurang karena tumpah keluar; bila asam sulfat berkurang dari volume yang seharusnya maka kapasitas baterai tidak akan maksimal karena proses kimia yang terjadi tidak dalam keadaan optimal sehingga tenaga/kapasitas yang bisa diberikan akan berkurang, yang sebelumnya bisa menyuplai -katakanlah- 7 ampere dalam satu jam menjadi kurang dari 7 ampere dalam satu jam, yang sebelumnya bisa memberikan pasokan tenaga sampai -katakanlah- 1 jam kini kurang dari 1 jam isi/tenaga baterai sudah habis.

Makin rendah temperatur (makin dingin) maka makin kecil kapasitas baterai saat digunakan karena reaksi kimia pada suhu yang rendah makin lambat tidak peduli apakah arus yang digunakan tinggi atapun rendah. Kapasitas baterai biasanya diukur pada suhu tertentu, biasanya 25 derajat Celcius.


Pengisian baterai/Cas aki/Accu charging
Pengisian arus dialirkan berlawanan dengan waktu pengeluaran isi yang berarti juga bahwa beban aktif dan elektrolit diubah supaya energi kimia bateari mencapai maksimum.

Ada tiga metode pengisian baterai:
1.      Pengisian perawatan (maintenance charging) digunakan untuk mengimbangi kehilangan isi (self discharge), dilakukan dengan arus rendah sebesar 1/1000dari kapasitas baterai. Ini biasa dilakukan pada baterai tak terpakai untuk melawan proses penyulfatan. Bila baterai memiliki kapasitas 45 Ah maka besarnya arus pengisian perawatan adalah 45 mA (miliAmpere).
2.      Pengisian lambat (slow charging) adalah suatu pengisian yang lebih normal. Arus pengisian harus sebesar 1/10 dari kapasitas baterai. Bila baterai memiliki kapasitas 45 Ah maka besarnya arus pengisian lambat adalah 4,5 A. Waktu pengisian ini bergantung pada kapasitas baterai, keadaan baterai pada permulaan pengisian, dan besarnya arus pengisian. Pengisian harus sampai gasnya mulai menguap dan berat jenis elektrolit tidak bertambah walaupun pengisian terus dilakukan sampai 2 - 3 jam kemudian.
3.      Pengisian cepat (fast charging) dilakukan pada arus yang besar yaitu mencapai 60 - 100 A pada waktu yang singkat kira-kira 1 jam dimana baterai akan terisi sebesar tiga per empatnya. Fungsi pengisian cepat adalah memberikan baterai suatu pengisian yang memungkinkannya dapat menstarter motor yang selajutnya generator memberikan pengisian ke baterai.


G. Perbedaan Aki Kering dan Aki Basah

Sebagai salah satu bagian terpenting dari sistem kelistrikan, aki tidak hanya menyimpan namun juga menyalurkan listrik ke seluruh perangkat elektronik di mobil dan motor. Lalu apa saja yang membedakan antara aki basah dan aki kering? Inilah perbedaannya :

Aki Basah
           
·           Aki jenis ini adalah yang paling umum dan sering dijumpai.
·           Umumnya aki basah menggunakan wadah yang semi transparan, sehingga cairan yang terdapat didalamnya dapat terlihat dengan jelas.
·           Cairan elektrolit yang diisikan biasanya disebut  air aki atau air zuur (untuk aki baru), yang berfungsi untuk merendam sel-sel aki. Volume air aki tersebut harus selalu berada diatas batas minimal agar dapat tetap merendam sel-sel yang berada di dalam wadah tersebut. Jika volume air kurang dari batas minimal, maka sel penyimpanan arus akan ter-oksidasi dan berkarat.
·           Aki basah membutuhkan perawatan, artinya perlu meluangkan waktu secara rutin untuk memeriksa ketinggian cairan dan memastikan bahwa cairan tersebut tetap berada pada batas yang seharusnya
·           Aki basah cenderung memiliki umur yang lebih panjang dibandingakan aki kering.
·           Harga lebih terjangkau

Aki Kering
·           Aki kering merupakan bentuk pengembangan dari aki basah yang penggunaannya kini semakin populer.
·           Secara fisik, perbedaannya dengan aki basah dapat dilihat melalui wadahnya yang berwarna gelap atau tidak transparan
·           Aki kering juga tidak memiliki lubang-lubang untuk mengisi air aki.
·           Cairan yang terdapat didalamnya berwujud gel, yang digunakan sebagai pengganti cairan elektrolit. Tingkat penguapan Gel ini sangat minim. Dan saat menguap, uap tersebut tidak dibuang keluar, tetapi tetap tertampung didalam wadah, sehingga volumenya tetap terjaga.
·           Tidak membutuhkan perhatian khusus atau umumnya disebut Maintenance Free.
·           Aki kering memiliki harga yang lebih mahal dan umur pemakaian yang relatif lebih singkat
·           Kalau memang sudah soak dan rusak harus ganti baru tidak bias diperbaiki, jika bias kemungkinannya hanya untuk pemakaian sehari besoknya rusak lagi.

5 komentar:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com